Ini desain 'iseng' rumah kami dikemudian di kampung halaman.
Entah kapan dapat kami realisasikan. Yang pasti dalam waktu dekat ini belum, sebab perjalanan kami masih cukup panjang :D
Entah kapan dapat kami realisasikan. Yang pasti dalam waktu dekat ini belum, sebab perjalanan kami masih cukup panjang :D
Oh iya, konsep desain kali ini lumayan menarik (menurut kami loh ya). Peace house, itu konsep yang kami usung. Peace
house/ rumah damai. Kami namai demikian karena :
1).Desain kami cukup
berdamai (Peace) dengan alam, sebab sebisanya adaptasi dengan lingkungan kami upayakan. satu contoh misalnya vegetasi induk yang ada dilokasi
kami pertahankan (tidak ditebang habis), bahkan yang posisinya ada ditengah2 bangunan
sekalipun. Al hasil, ditengah-tengah bangunan tepatnya antara ruang keluarga dan dapur menjulang 2 pohon jambu air. tentu aktivitas pemangkasan dan penyesuaian ranting-ranting pohon jambu kelak dilakukan. hadirnya pohon jambu di tengah ruang terbuka bangunan / inner courtyard menghasilkan efek cooling / mendinginkan suhu ruangan. in syaa Allah ruangan pun akan terasa lebih sejuk.
Sisi
lain yang harus kemudian difkirkan adalah dampak akar pohon pada
banguan. ini tidak kami abaikan. cara sederhana sebgai respons adalah membiarkan area
sekitar pangkal pohon dalam kondisi terbuka dan hijau / tidak ditutup
dengan pasangan lantai. Banyak
hal lainya yang kami jadikan pertimbangan sebelum kemudian
memutuskan untuk mempertahankan keberadaan 2 pohon jambu air tesebut.
2). In syaa Allah ketika dapat kami
realisasikan kemudian dihuni, kondisi rumah tersebut hampir bisa dipastikan terasa nyaman hingga diharapkan kemudian dapat menghadirkan kedamaian / peace bagi para penghuninya. kami sampaikan demikian karena ada pertimbangan2 yang kami kami gunakan dalam proses mendesainya. beberapa pertimbangan yang kami gunakan misalanya, merespons arah pergerakan matahari. dalam kasus desain kali ini, kebetulan arah hadap bangunan terhadap jalan face to face dengan matahari sore, oleh karenanya desain fasade harus menyesuaikan.
keputusan akhir yang diambil adalah meminimalisir bukaan pada bagian fasade bangunan serta menghadirkan sentuhan sederhana yang secara fungsi dapat membantu mereduksi panas matahari di siang sampai dengan sore hari. misalnya menghadirkan tanaman rambat berdaun rapat pada bagian dinding teras depan. menggunakan material bata merah ekspose. kealamianya diharapkan mambu berperan menghadirkan fungsi mendinginkan ruang dan lingkungan sekitar serta menjadi solusi atas kenjenuhan fasade dari kemonotonan. demikian juga penggunaan material bambu pada sebagian sisi fasade depanya. hal sederhana yang kami rencanakan dengan maksud menghadirkan peran mendinginkan fasade depan rumah adalah dengan menghadirkan halaman lebih luas. halaman tersebut kelak dialokasikan untuk space bertanam vegetasi peneduh sekaligus sebagai zona bermain anak dikemdian.
Dari kasus tersebut (menghadap matahari sore) kemudian kami kembangkan lagi hal-hal lainya dalam desain peace house kali ini. misalnya menghadirkan tempat bersantai dipagi hari dibagian depan. jika kemudian ingin duduk santai disore hari maka telah disediakan tempat disisi utara bangunan, tepatnya diteras samping kiri bangunan. apabila hendak kumpul santai bersama keluarga dimalam hari maka kami pun sediakan tempat bersantai dilantai atas dalam bentuk rooftop garden sederhana. Masih banyak kemudian hal lainya yang kami jadikan bahan pertimbangan dalam merencanakan peace house kali ini.
Khusus untuk material yang digunakan, sebisa mungkin menggunakan material sederhana yang tersedia disekitar lokasi, baik interior maupun eksterior.
Konsep akhir dari bangunan tersebut adalah unfinish luar dalam, hingga kemudian tidak ditemukan finishing cat pada bangunan tersebut. lebih lanjut silahkan amat proses desain berikut ini. nuhun..
TAHAPAN DESAIN PEACE HOUSE
Semoga bermanfaat. Salam Kreasi | Kreasi Arsitek :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar