Sudah menjadi tekat bulat bagi kami untuk menjadikan ilmu yang kami
miliki bermanfaat bagi masyarakat banyak. Lebih dari itu besar pula harap kami agar
jariyah dapat kami reguk dengan karya-karya yang kami lahirkan.
Iconic mosque, sebuah nama yang kami gunakan untuk mewakili desain
masjid yang telah selesai kami
kerjakan dan saat ini sedang dalam proses pembangunan. Masjid yang berlokasi di desa fajar indah blok B kecamatan pulau besar kabupaten Bangka selatan provinsi Bangka Belitung ini merupakan #ProjekSosial kami yang pertama. Kami namai #ProjekSosial sebab desain masjid tersebut kami berikan Cuma2.
kerjakan dan saat ini sedang dalam proses pembangunan. Masjid yang berlokasi di desa fajar indah blok B kecamatan pulau besar kabupaten Bangka selatan provinsi Bangka Belitung ini merupakan #ProjekSosial kami yang pertama. Kami namai #ProjekSosial sebab desain masjid tersebut kami berikan Cuma2.
Berawal dari fakta akan kapasitas tampung masjid yang tak lagi
dapat mewadahi aktivitas didalamnya khususnya pada saat kegiatan dimasjid yang
sifatnya umum atau bersama seperti shalat jumat, pengajian, dan hari raya, maka
panitia pembangunan pun kemudian meminta tolong kepada kami #KreasiArsitek untuk
coba desainkan masjid yang akan dibangun dengan dana swasembada warga.
Singkatnya setelah selesai proses serap aspirasi panitia tentang
keinginan dan kebutuhan yang kemudian digabungakan dengan fakta dilapangan maka
lahirlah masjid dengan desain yang tak seperti biasanya jik dibandingkan dengan
masjid lainya, khususnya dalam skup kecamatan atau bahkan provinsi tempat desa
tersebut berada.
Kami katakan tak seperti biasa sebab desain yang kami hadirkan
keluar dari mainstream lama desain masjid pada umumnya. Jika kubah seolah menjadi
hal ‘fardhu’ atas sebuah masjid sebab telah jadi ikon khas atas bangunan
masjid, maka ke’fadhuan’ tersebut kami hilangkan dan kebutuhan akan ciri khas
dari sebuah masjid kami tampilkan melalui sentuhan desain pada bagian lain
dengan wajah lebih modern, seperti balok-balok antar kolom pada bagian teras
dan serambi dengan formasi segi tiga meruncing, upaya lainya adalah dengan
menambahkan objek runcing pada bagian puncak atap masjid hingga memiliki peran
menggantikan keberadaan kubah seperti masjid lain pada umumnya. Perlu diketahui
sejatinya fungsi pokok dari objek tersbut adalah sebagai penangkal petir.
Masjid dengan dimensi ruang utama 15x15 meter serta serambi 3 meter
ini menyimpan banyak konsep dan filosofi dalam banyak hal. Mulai dari penataan
denah sampai dengan lighting. Pada denah misalnya, konsep inspirasi dasarnya
adalah baling-baling kipas angin dengan arah putar berlawanan dengan arah jarum
jam. Pengadosian dan transformasi ini dimaksudkan dan diharapkan siapa saja
yang keluar dari masjid setelah selesai melakukan aktivitas ibadah di dalamnya,
dapat keluar sebagai sosok yang lebih baik sebagaimana kipas mengeluarkan
kebaikan berupa angin segar lagi menyejukan. Bentuk denah menggambarkan arah
perputaran yang berlawanan dengan jarum jam, namun disatu sisi sejalan dengan
arah orang yang sedang tawaf dika’bah. Fakta yang didapat dari penelitian
menunjukan bahwa perputaran yang berlawanan dengan arah jarum jam (searah dengan
towaf di ka’bah) akan menghasilkan perputaran energi menuju ke arah utara
(atas). hasilnya unsur religiusitas pun terlahir di dalamnya.
Konsep fasade depan masjid miftahul huda ini menjadikan kepalan
tangan dengan telunjuk teracung lurus keatas sebagai ide dasarnya. Adapun makna
dari bentuk tangan yang demikian adalah sebagai simbol peng Esaan atau
pentauhidan terhadap Allah STW, tidak ada sekutu sedikitpun bagi Allah SWT. dengan
demikian diharapkan masjid dapat menyampaikan pesan langit tentang ke Esaan
walau hanya dengan susunan material banguna yang saling dipasang dan dipadu
padankan.
Masih dalam tataran pembahasan filosofi desain yang terkandung
dalam kesatuan bangunan masjid, berikutnya tepat disebelah kanan dari fasade
depan masjid kita dapat jumpai void vetikal berkaca dengan jumlah 17 buah pada
ketiga sisinya. 17 adalah jumlah rakaat dalam shalat fardhu yang harus
ditunaikan oleh seorang muslim. Dengan ini maka pesan langit untuk kedua
kalinya tentang shalat juga ikut disampaikan. Jika kita amati secara sederhana
pada tampilan eksterior masjid, kita akan dapati void persegi yang tersebar diseluruh
permukaan bangunan masjid memiliki jumlah 99 buah. Kami rasa kita semua tau
bahwa 99 adalah jumlah dari asmaul husna. Jika kang emil (ridwan kamil- arsitek
urban) memasukan unsur 99 asma Allah yang indah pada lighting interior maka
kami dalam kesempatan ini menyampaikan pesan yang sama pada posisi yang
berbeda.
Masuk pada bagian interior masjid kita akan
jumpai jumlah lampu pada ruang utama masjid berjumlah 27 titik. Pesan yang
hendak disampaikan adalah shalat yang dilaksanakan secara berjama’ah dimasjid
memiliki keutamaan sebanyak 27 derajat jika dibandingkan dengan shalat secara munfarid/ sendiri-sendiri.
Adapun tentang konsep desain secara umum diluar pembahasan filosofi
desain, maka pendekatan konsep simpel and cheaper adalah jawabanya. jika sebuah
bangunan didesain dengan konsep simpel tentu low cost/ murah dalam hal biaya
produksi akan sejalan seiring. Konsep simpel atau sederhana dapat terlihat
dengan jelas disana, hal yang paling mencolok adalah tidak akan kita temukan lengkung
sedikitpun baik dalam hal ornament finishing maupun konstruksi. Berikutnya yang
mendukung konsep simpel and cheaper adalah banyaknya bidang bangunan yang kami
dibiarkan terekspose apa adanya baik eksterior maupun interior. Pada bagian
interior, konsep simpel dengan sentuhan modern teraplikasi disana.
Jika boleh ditambahkan sebetulnya konsep unfinish juga layak
disematkan pada desain yang satu ini. Dengan konsep unfinish maka bisa
dikatakan cost maintenance sangat rendah jika dibanding dengan konsep-konsep
lainya. Satu sisi merah dan rapinya bata ekspose dapat menjadi daya tarik
tersendiri disamping konsep masa bangunan yang memang telah memiliki keunggulan
sebab berbeda dengan yang lainya.
Akhirnya mudah-mudahan proses pembangunan dapat terselesaikan
segera, serta mudah-mudahan setiap warga dapat memakmurkanya secara
bersama-sama.
Ardiansyah / Kreasi Arsitek
Tidak ada komentar:
Posting Komentar